Sulap Si Asap
Sedang asyiknya melihat keluar jendela dari kamar ukuran tiga kali tiga. Menghitung lalu lalang yang melintas pukul dua begini. Seisi rumah singgah ini sudah lelap. Tapi aku terjaga sembari menerawang lirik yang bersatu dengan nada. Pegal jariku memeluk rokok batang tipis ini. Kulabuhkan dulu ia di asbak. Angin menelanjangi,lahirlah asap. Malam sepi,pastilah membawa hati menepi.
source : pinterest
source : pinterest
Sulap Si Asap
Kalah tubuh ini yang dimakan semilir angin.
Tolah-toleh sadar akan sepi tak bergeming.
"Hey kau!!"
Diam itu mengaungkan nama mu,Sialan.
Utopia tersirat.
Menyayat-nyayat,sampai hampir tamat.
Tolah-toleh sadar akan sepi tak bergeming.
Sekali saja kuhisap kretek itu.
Biarkan asap nya berlalu.
Utopia menyayat.
Tamat oh tamat serapah kualat.
Hanya asap.
Terbang jauh,ujung dilahap.
Terpaku aku menatap.
Utopia diserap.
Cukup sekali hisap.
Terpujilah kau,asap.
Besok itu hari minggu.
Niatku bagun subuh lalu pergi menuju Bungkul.
Aku mau senam bareng ibu-ibu.
Setelah dipikir,tak baik anak gadis terjaga sampai larut.
Lebih-lebih ada rokok dimulut.
Jadi marilah coba terpejam.
Maafkan aku tamu,yang buat malammu jadi sendu.
Jangan bosan bertamu!
Boleh bertamu sengan sebatang buku? ☺
ReplyDeleteBoleh bertamu dengan sebatang buku? ☺
ReplyDeleteBoleh sangat:)
ReplyDelete