Temu Detik itu berhenti tepat saat tetes itu sudah tiada lagi menepi menepi keujung bibir yang selalu dipendam jauh oleh imaji. Sebelumnya bising tegukan menggema menyelingi kata dan tanda tanya yang dilempar yang memang semua berulang seolah itu kali pertama. Selalu, redup itu tandanya hidup entah jari yang menelusur lalu terengah ditengah alur. Seringkali lesung pipi ini muncul dan lebam-lebam yang nyata itu dikelabui oleh temu tiga dini hari. _ Terima kasih telah bertamu. #DieLeidenDesJungenDame
Search This Blog
Die Leiden des Jungen Dame
Menulis untuk Merdeka
Posts
Featured
Latest Posts
MENGASUH HAK ASASI MANUSIA AGAR TAK JADI ASU
- Get link
- X
- Other Apps